Siang itu sungguh sangat terik, matahari terasa menyengat dikepala, semua orang merindukan kesejukan dirumah, kecuali para pemburu rupiah yang sibuk melawan panasnya sang surya.
Di tengah debu yang berterbangan melaju sebuah motor berkecepatan tinggi yang dikendarai seorang pemuda. Sedikit menghiraukan keselamatannya, dia mendahului kendaraan-kendaraan yang ada didepannya sampai tak sempat berhenti di traffic light pada sebuah perempatan di kecamatan P.
Sebuah getaran dari ponselnya melambatkan laju pemuda tersebut. Dengan masih mengendarai motor, dia mencoba membalas pesan singkat yg masuk diponselnya. Tanpa dia sadari, tiba-tiba ada polisi disampingnya, dengan menunjukkan jari telunjuk polisi itu minta pengendara berhenti.
"Selamat siang mas, bisa ditunjukkan surat-suratnya" tegas polisi tersebut.
"Iya, pak" sahut si pemuda sambil diberikannya surat-surat yang diminta polisi tadi.
"Anda tau, kesalahan anda apa?"
"E... lagi baca sms ya pak?"
"Anda tadi menerobos lampu merah, mari kita selesaikan di pos"
"maaf pak..."
Mau tidak mau, pemuda tadi mengikuti polisi yang ternyata pos polisi tidak jauh dari perempatan tempat si pemuda tadi menerobos lampu merah. Si pemuda tadi dipertemukan sama polisi yang sepertinya pangkatnya lebih tinggi.
"Dari mana mau kemana mas?" tanya seorang polisi yang agak berumur
"Dari kecamatan B, ke kecamatan L pak"
"Ada perlu apa, kug keliatannya tergesa-gesa?"
"Ambil orderan kaos pak, trus langsung ke kampus ada kelas"
"Begini mas, sidangnya nanti tanggal 16, tapi kalau mas mau, bisa di tak bantu untuk diselesaikan sekarang, jadi mas nggak usah ikut sidang" kata polisi tersebut
Dengan pasrah si pemuda menjawab, "Saya ikut sidang saja pak"
"Sebentar ya mas, nunggu teman saya dulu, nanti saya buatkan surat tilang"
setelah beberapa lama.....
"Ya sudah, untuk saat ini saya maafkan, lain kali jangan diulang ya..."
"iya pak, terima kasih.."
Dengan perasaan yang senang, si pemuda tadi langsung cabut, tapi dalam hatinya dia bertanya.
Pak polisi tadi ikhlas apa nggak yah, memaafkanku?
apa memang mudah, hukum dinegara ini memaafkan seseorang
tapi, nggak apalah, yang penting duit tidak keluar dari dompetku untuk pak polisi tersebut.hehehe
begitu pikirnya si pemuda. fin
.jpg)
