Seorang penulis ingin mencoba mengetengahkan kehadapan pembaca tentang faktor-faktor penyebab ke'mandulan' dan bagaimana upaya kita mencegahnya dengan memberikan solusi kongkret agar kita menjadi mahasiswa produktif yang selalu melahirkan karya-karya besar dan spektakuler, baik karya-karya itu bisa dinikmati oleh orang banyak atau sekurang-kurangnya bisa bermanfaat bagi diri sendiri. Bagaimana caranya menjadi mahasiswa yang produktif? Pertanyaan ini barangkali sering muncul dalam benak kita? Sebagian kita mendapatkan jawaban untuknya, kemudian mengerahkan segenap upaya untuk mewujudkan apa yang menjadi impian. Sebagian yang lain tidak menemukan jawaban atas pertanyaan itu. Ada 2 perumpamaan yang dikatakan si penulis pada pembaca tentang diri kita :
Diri kita ibarat wadah, apa yang kita masukkan kedalamnya, itu juga nantinya yang akan keluar darinya.
Diri kita juga ibarat lahan, apa yang kita tanam diatasnya kelak itu juga yang akan tumbuh darinya.
Pertama, sakit kejiwaan.
Yang penulis maksud adalah kurang adanya semangat dan keinginan yang sungguh-sungguh untuk sukses dan berhasil. Artinya lemah jiwa, lemah semangat, lemah motivasi atau lemah kemauan.
Kedua, tidak punya skill dan potensi.
Yaitu tidak punya kemampuan. Karena tidak pernah atau sangat jarang mengkonsumsi bacaan-bacaan bergizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan peningkatan otak. Sehingga akal kosong.Dan orang yang tidak punya apa-apa tidak bisa memberi. Juga karena tidak pernah melatih diri untuk menekuni suatu bidang keilmuwan.
Ketiga, gangguan kesehatan.
Hal ini karena kurang terpenuhinya hak-hak badan. Sehingga sering terkena sakit kepala, sakit mata, sakit perut, lesu dan kurang bergairah dalam menjalani hidup.
Keempat, tidak mengenal diri.
Sehingga salah menempatkan diri. Potensi, semangat dan tenaga yang telah terkumpul menjadi terbuang karena melakukan perkara-perkara yang tidak menghasilkan kebaikan dikemudian hari.
Kelima, kurang pandai mencari teman dan lingkungan bergaul.
Sehingga kehidupan yang dijalani tidak banyak memberi nilai manfaat dan kebaikan.
Keenam, jauh dari Allah Swt.
Kalau seseorang jauh dari Allah Swt maka syetan dan hawa nafsu akan menjadi teman dekatnya yang akan selalu menggiringnya untuk melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Ketujuh, lambat
dan tidak memanfaatkan peluang atau kesempatan yang ada.
Setelah kita mencoba menemukan penyebab 'mandul'nya mahasiswa dalam berkarya sekarang kita akan mencoba pula mengetengahkan obat penawar dan memberikan langkah-langkah pencegahan dari awal.
Pertama, selalulah motivasi diri.
Katakan pada diri kita, "Saya bisa sukses", "Saya ingin jadi orang hebat dan pintar". Katakanlah itu berulang kali pada diri kita. Kata-kata motivasi yang selalu diulang-ulang akan memberi kekuatan mahadahsyat bagi diri kita. Akan timbul rasa percaya diri, optimisme, keyakinan yang kuat, semangat pantang menyerah. Kata-
kata itu ibarat suplemen untuk pembangkit motivasi dan gairah hidup. Semakin sering kita mengatakan pada diri kita bahwa kita bisa, maka kita akan punya semangat hidup, kita tidak akan pernah menyerah dan
kita akan selalu punya semangat setiap kali jatuh dan gagal. Ya, katakanlah, "Saya bias sukses", katakanlah itu dengan penuh rasa yakin tanpa ada keraguan sedikitpun. Ulangilah kata-kata itu setiap hari, setiap waktu. Hal lain yang bisa kita lakukan adalah dengan meminta nasehat, motivasi, cerita pengalaman hidup dari orang-orang sukses. Dan juga dengan membaca perjalanan hidup manusia besar dan sukses dalam sejarah
Kedua, mengkonsumsi bacaan-bacaan dan segala apa yang didengar dan dilihat dari hal-hal yang baik.
Tentunya segala hal yang akan semakin menyuburkan pertumbuhan dan perkembangan akal kita. Kita harus banyak membaca buku. Seorang mahasiswa idealnya menjadikan teman terbaiknya buku, dimanapun dan kapanpun ia berada. Membaca akan memberi pengetahuan, info-info terbaru dan akan merangsang tumbuhnya bibit-bibit pemikiran, ide-ide, dan inovasi. Semakin hal banyak kita membaca akan semakin banyak pengetahuan yang kita miliki. Pilihlah bacaan–bacaan yang bergizi, bernilai vitamin tinggi. Bacaan yang akan menyehatkan otak, menjaga kejernihannyagazine dan meningkatkan kualitasnya. Hindari bacaan yang akan membuat akal kita sakit dikemudian hari dan bacaan yang berisi virus-virus berbahaya. Kalau kita bijak dan tepat memilih bacaan maka kemudian hari otak kita akan berbobot, akan lahir darinya
bibit-bibit ide brilian dan dahsyat. Sebaliknya bila kita sembarangan, tidak bijak memilih apa yang layak dan baik untuk dikonsumsi otak, kelak akan keluar juga darinya hama-hama yang merusak diri sendiri dan orang lain.
Ketiga, jagalah selalu kesehatan kita.
Berikan hak-hak setiap anggota tubuh kita. Tubuh yang sehat akan selalu bersemangat menjalani hidup. Kesehatan tidak didapatkan kecuali bila kita pandai merawat tubuh. Diantaranya dengan istirahat yang cukup, olahraga sesuai dengan hobi dan skill yang kita miliki atau sesuai dengan kemampuan. Disamping itu perhatikan apa yang dimakan dan diminum. Pastikan jelas kehalalan dan kebaikannya. Hindari makan dan minum yang berlebihan. Dan seimbangkan antara protein, karbohidrat, zat besi dan lainnya. Sesuai dengan aktifitas yang biasa Anda lakukan. Ketahuilah, "Akal yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat". Selain itu, jagalah mata dari melihat segala sesuatu yang membuatnya kotor, dari melihat sesuatu yang meny impan racun, seper t I pemandangan yang diharamkan oleh Allah Swt dan RasulNya begitu juga apa yang kita dengar, pikirkan dan inginkan.
Keempat, kenalilah diri.
Petuah bijak mengatakan, "Siapa yang tahu dirinya dia tidak akan binasa". Orang yang tahu sisi lemah dan kekurangan akan insaf dengan dirinya. Ia bisa meletakkan dirinya pada posisi yang tepat. Bila kita memiliki potensi, skill, kemampuan dan berbagai kepintaran lainnya, kerahkanlah semua itu pada hal hal yang akan memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Kelima, pilihlah teman dan lingkungan pergaulan kita.
Jangan sembarang memasukkan diri dalam pergaulan dan jangan sembarang berteman. Carilah teman yang darinya kita bisa menimba ilmu dan kebaikan, yang bila kita dekat dengannya ilmu kita bertambah, semangat hidup kita semakin menggebu. Teman yang tidak segan menegur tatkala kita lupa dan lalai. Inilah sebaik teman dalam hidup. Petuah bijak mengatakan, "Pilihlah kawan sebelum berjalan". Teman-teman yang baik ini ibarat dokter yang akan selalu memperhatikan kesehatan akal, hati, iman dan amal kita.
Keenam, jagalah hubungan dengan Allah Swt.
Kalau hubungan kita dengan Allah Swt baik, Allah Swt. akan memperbaiki hubungan kita dengan manusia. Orang yang dekat dengan Allah Swt. selalu berada dalam perlindungan dan petunjuk Allah Swt.. Hidupnya akan penuh keberkahan, keselamatan dan kedamaian. Jalan hidupnya pun terarah, jelas target dan tujuan yang akan dicapai. Tidak ada sebaik pelindung, tempat mengadu, tempat meminta, tempat berharap selain Allah Swt. Makhluk tidak dapat memberikan manfaat dan mudharat kecuali atas izin dariNya. Kalau kita jauh dari Allah Swt. Atau Allah Swt membenci kita, na`udzu billahi minzalik, kepada siapakah lagi kita akan b e r g a n t u n g h a r a p a n , memi n t a perlindungan dan petunjuk di dunia dan di akhirat?
Ketujuh, sigap dan cepat bertindak.
Dunia terus berputar, waktu terus berjalan, persaingan dalam kehidupan akan terus terjadi. Orang-orang lambat dan tidak cepat akan ketinggalan dan tertindas di bawah. Perluas hubungan dengan orang lain, perluas jaringan silaturahmi. Ini bertujuan agar kita tidak ketinggalan informasi. Semakin luas jaringan dan link yang kita punya akan semakin besar kesempatan buat kita untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya. Sehingga dengan demikian kita bisa mengambil peluang dan kesempatan yang tepat sesuai dengan kemampuan, skill, hobi, bakat dan bidang kita. Apa yang penulis utarakan dalam tulisan sederhana ini mungkin belum sepenuhnya mewakili judul diatas, namun ini hanya sebuah upaya dan tawaran yang penulis berikan kepada pembaca. Bisa jadi tawaran ini memberi manfaat. Dan barangkali tulisan ini menjadi pembuka ide bagi yang lain, sehingga ada yang memberi tanggapan, masukan, tambahan, kritik membangun kalau ada hal-hal yang kurang layak dan memberi perbaikan bila terdapat kekeliruan didalamnya. Pada intinya, mahasiswa produktif adalah mahasiwa yang sehat jasmani dan rohani, akalnya penuh dengan ilmu, semangat hidupnya selalu membara, dekat dengan Allah Swt., selalu tepat memilih lahan untuk bercocok tanam ide-idenya dan bijak memilih kawan. Mahasiswa produktif adalah mahasiswa yang selalu menjadikan hari-harinya bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya, waktunya tidak berlalu sia-sia. Dimanapun dan kapanpun berada dia selalu bias memberi kebaikan bagi dirinya dan manfaat untuk orang lain. Dan mahasiswa 'mandul ' adalah mahasiswa yang tidak bisa melahirkan karya apa-apa. Karena otak kosong dari ilmu atau isinya kurang sehat. Lemah kemauan, salah pilih kawan, selalu ikut hawa nafsu dan jauh dari Allah Swt.
Kembali pada kita, mau pilih yang mana? si penulis sangat yakin kita semua tidak ingin jadi mahasiswa 'mandul'. Moga saja tulisan sederhana ini menjadi pemacu bagi kita semua, lebih giat, rajin dan sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan kemudian bisa menghasilkan karya-karya, prestasi, inovasi, dan kreatifitas yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, agama dan masyarakat, amin.
Cairo, 02 November 2008
M. Arif As Salman
dikutip dari Majalah "Kampus Kita"
Diri kita ibarat wadah, apa yang kita masukkan kedalamnya, itu juga nantinya yang akan keluar darinya.
Diri kita juga ibarat lahan, apa yang kita tanam diatasnya kelak itu juga yang akan tumbuh darinya.
Pertama, sakit kejiwaan.
Yang penulis maksud adalah kurang adanya semangat dan keinginan yang sungguh-sungguh untuk sukses dan berhasil. Artinya lemah jiwa, lemah semangat, lemah motivasi atau lemah kemauan.
Kedua, tidak punya skill dan potensi.
Yaitu tidak punya kemampuan. Karena tidak pernah atau sangat jarang mengkonsumsi bacaan-bacaan bergizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan peningkatan otak. Sehingga akal kosong.Dan orang yang tidak punya apa-apa tidak bisa memberi. Juga karena tidak pernah melatih diri untuk menekuni suatu bidang keilmuwan.
Ketiga, gangguan kesehatan.
Hal ini karena kurang terpenuhinya hak-hak badan. Sehingga sering terkena sakit kepala, sakit mata, sakit perut, lesu dan kurang bergairah dalam menjalani hidup.
Keempat, tidak mengenal diri.
Sehingga salah menempatkan diri. Potensi, semangat dan tenaga yang telah terkumpul menjadi terbuang karena melakukan perkara-perkara yang tidak menghasilkan kebaikan dikemudian hari.
Kelima, kurang pandai mencari teman dan lingkungan bergaul.
Sehingga kehidupan yang dijalani tidak banyak memberi nilai manfaat dan kebaikan.
Keenam, jauh dari Allah Swt.
Kalau seseorang jauh dari Allah Swt maka syetan dan hawa nafsu akan menjadi teman dekatnya yang akan selalu menggiringnya untuk melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Ketujuh, lambat
dan tidak memanfaatkan peluang atau kesempatan yang ada.
Setelah kita mencoba menemukan penyebab 'mandul'nya mahasiswa dalam berkarya sekarang kita akan mencoba pula mengetengahkan obat penawar dan memberikan langkah-langkah pencegahan dari awal.
Pertama, selalulah motivasi diri.
Katakan pada diri kita, "Saya bisa sukses", "Saya ingin jadi orang hebat dan pintar". Katakanlah itu berulang kali pada diri kita. Kata-kata motivasi yang selalu diulang-ulang akan memberi kekuatan mahadahsyat bagi diri kita. Akan timbul rasa percaya diri, optimisme, keyakinan yang kuat, semangat pantang menyerah. Kata-
kata itu ibarat suplemen untuk pembangkit motivasi dan gairah hidup. Semakin sering kita mengatakan pada diri kita bahwa kita bisa, maka kita akan punya semangat hidup, kita tidak akan pernah menyerah dan
kita akan selalu punya semangat setiap kali jatuh dan gagal. Ya, katakanlah, "Saya bias sukses", katakanlah itu dengan penuh rasa yakin tanpa ada keraguan sedikitpun. Ulangilah kata-kata itu setiap hari, setiap waktu. Hal lain yang bisa kita lakukan adalah dengan meminta nasehat, motivasi, cerita pengalaman hidup dari orang-orang sukses. Dan juga dengan membaca perjalanan hidup manusia besar dan sukses dalam sejarah
Kedua, mengkonsumsi bacaan-bacaan dan segala apa yang didengar dan dilihat dari hal-hal yang baik.
Tentunya segala hal yang akan semakin menyuburkan pertumbuhan dan perkembangan akal kita. Kita harus banyak membaca buku. Seorang mahasiswa idealnya menjadikan teman terbaiknya buku, dimanapun dan kapanpun ia berada. Membaca akan memberi pengetahuan, info-info terbaru dan akan merangsang tumbuhnya bibit-bibit pemikiran, ide-ide, dan inovasi. Semakin hal banyak kita membaca akan semakin banyak pengetahuan yang kita miliki. Pilihlah bacaan–bacaan yang bergizi, bernilai vitamin tinggi. Bacaan yang akan menyehatkan otak, menjaga kejernihannyagazine dan meningkatkan kualitasnya. Hindari bacaan yang akan membuat akal kita sakit dikemudian hari dan bacaan yang berisi virus-virus berbahaya. Kalau kita bijak dan tepat memilih bacaan maka kemudian hari otak kita akan berbobot, akan lahir darinya
bibit-bibit ide brilian dan dahsyat. Sebaliknya bila kita sembarangan, tidak bijak memilih apa yang layak dan baik untuk dikonsumsi otak, kelak akan keluar juga darinya hama-hama yang merusak diri sendiri dan orang lain.
Ketiga, jagalah selalu kesehatan kita.
Berikan hak-hak setiap anggota tubuh kita. Tubuh yang sehat akan selalu bersemangat menjalani hidup. Kesehatan tidak didapatkan kecuali bila kita pandai merawat tubuh. Diantaranya dengan istirahat yang cukup, olahraga sesuai dengan hobi dan skill yang kita miliki atau sesuai dengan kemampuan. Disamping itu perhatikan apa yang dimakan dan diminum. Pastikan jelas kehalalan dan kebaikannya. Hindari makan dan minum yang berlebihan. Dan seimbangkan antara protein, karbohidrat, zat besi dan lainnya. Sesuai dengan aktifitas yang biasa Anda lakukan. Ketahuilah, "Akal yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat". Selain itu, jagalah mata dari melihat segala sesuatu yang membuatnya kotor, dari melihat sesuatu yang meny impan racun, seper t I pemandangan yang diharamkan oleh Allah Swt dan RasulNya begitu juga apa yang kita dengar, pikirkan dan inginkan.
Keempat, kenalilah diri.
Petuah bijak mengatakan, "Siapa yang tahu dirinya dia tidak akan binasa". Orang yang tahu sisi lemah dan kekurangan akan insaf dengan dirinya. Ia bisa meletakkan dirinya pada posisi yang tepat. Bila kita memiliki potensi, skill, kemampuan dan berbagai kepintaran lainnya, kerahkanlah semua itu pada hal hal yang akan memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Kelima, pilihlah teman dan lingkungan pergaulan kita.
Jangan sembarang memasukkan diri dalam pergaulan dan jangan sembarang berteman. Carilah teman yang darinya kita bisa menimba ilmu dan kebaikan, yang bila kita dekat dengannya ilmu kita bertambah, semangat hidup kita semakin menggebu. Teman yang tidak segan menegur tatkala kita lupa dan lalai. Inilah sebaik teman dalam hidup. Petuah bijak mengatakan, "Pilihlah kawan sebelum berjalan". Teman-teman yang baik ini ibarat dokter yang akan selalu memperhatikan kesehatan akal, hati, iman dan amal kita.
Keenam, jagalah hubungan dengan Allah Swt.
Kalau hubungan kita dengan Allah Swt baik, Allah Swt. akan memperbaiki hubungan kita dengan manusia. Orang yang dekat dengan Allah Swt. selalu berada dalam perlindungan dan petunjuk Allah Swt.. Hidupnya akan penuh keberkahan, keselamatan dan kedamaian. Jalan hidupnya pun terarah, jelas target dan tujuan yang akan dicapai. Tidak ada sebaik pelindung, tempat mengadu, tempat meminta, tempat berharap selain Allah Swt. Makhluk tidak dapat memberikan manfaat dan mudharat kecuali atas izin dariNya. Kalau kita jauh dari Allah Swt. Atau Allah Swt membenci kita, na`udzu billahi minzalik, kepada siapakah lagi kita akan b e r g a n t u n g h a r a p a n , memi n t a perlindungan dan petunjuk di dunia dan di akhirat?
Ketujuh, sigap dan cepat bertindak.
Dunia terus berputar, waktu terus berjalan, persaingan dalam kehidupan akan terus terjadi. Orang-orang lambat dan tidak cepat akan ketinggalan dan tertindas di bawah. Perluas hubungan dengan orang lain, perluas jaringan silaturahmi. Ini bertujuan agar kita tidak ketinggalan informasi. Semakin luas jaringan dan link yang kita punya akan semakin besar kesempatan buat kita untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya. Sehingga dengan demikian kita bisa mengambil peluang dan kesempatan yang tepat sesuai dengan kemampuan, skill, hobi, bakat dan bidang kita. Apa yang penulis utarakan dalam tulisan sederhana ini mungkin belum sepenuhnya mewakili judul diatas, namun ini hanya sebuah upaya dan tawaran yang penulis berikan kepada pembaca. Bisa jadi tawaran ini memberi manfaat. Dan barangkali tulisan ini menjadi pembuka ide bagi yang lain, sehingga ada yang memberi tanggapan, masukan, tambahan, kritik membangun kalau ada hal-hal yang kurang layak dan memberi perbaikan bila terdapat kekeliruan didalamnya. Pada intinya, mahasiswa produktif adalah mahasiwa yang sehat jasmani dan rohani, akalnya penuh dengan ilmu, semangat hidupnya selalu membara, dekat dengan Allah Swt., selalu tepat memilih lahan untuk bercocok tanam ide-idenya dan bijak memilih kawan. Mahasiswa produktif adalah mahasiswa yang selalu menjadikan hari-harinya bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya, waktunya tidak berlalu sia-sia. Dimanapun dan kapanpun berada dia selalu bias memberi kebaikan bagi dirinya dan manfaat untuk orang lain. Dan mahasiswa 'mandul ' adalah mahasiswa yang tidak bisa melahirkan karya apa-apa. Karena otak kosong dari ilmu atau isinya kurang sehat. Lemah kemauan, salah pilih kawan, selalu ikut hawa nafsu dan jauh dari Allah Swt.
Kembali pada kita, mau pilih yang mana? si penulis sangat yakin kita semua tidak ingin jadi mahasiswa 'mandul'. Moga saja tulisan sederhana ini menjadi pemacu bagi kita semua, lebih giat, rajin dan sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan kemudian bisa menghasilkan karya-karya, prestasi, inovasi, dan kreatifitas yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, agama dan masyarakat, amin.
Cairo, 02 November 2008
M. Arif As Salman
dikutip dari Majalah "Kampus Kita"
1 komentar:
Bener bgt boss, mahasiswa harus bisa kreatif...
Post a Comment