Lamongan, 20.30 WIB
Malam semakin dingin, sehabis sholat tarawih, terdengarmerdu dari beberapa masjid maupun musholla seolah-olah berlomba mengalunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Tadarus itu terasa menghangatkan malam, namun tak terasa hangat bagi jiwa yang dilanda kerinduan.
Diantara kotadi daerah sebelah utara dan sebelah selatan. Komunikasi itu berlangsung. Pesansingkat yang saling terbalas dengan ketulusan hati.
M : Ku bersujud padaMu... ya Allah... ku bersyukur atas apa yang kau beri... ku serahkan semua kepadaMU... tunjukkan jalan yang terbaik untukku dan dirinya seseorang yang kusayangi.... Bukankah Cinta Adalah Anugerah
N : Iya mas, cinta itu anugerah. Anugerah terindah yang pernah dimilikiseseorang
M : Iya, semoga menjadi anugerah yang terindah. Sebenarnya tidak inginmemikirkannya, tapi tetep kepikiran juga. Hmmm.... Menurut neng gimana?
N : Menurutku itu wajar mas, bukan hanya peyan yang kepikiran. Aku juga, tapi mari kita coba untuk ikhlas dan tawakal, bahwa akan hal yang lebih indah yang akan kita dapatkan setelah ini
M : Butuh waktu untuk itu, namun aku akan mencoba, aku yakin bisa. Bila masih terbuka kesempatan untuk kembali. Aku akan berusaha untuk itu
N : InsyaAllah mas, insyaAllah akan ada waktu yang terbaik untuk kita
M : Mudah-mudahan neng mendapatkan yang terbaik bagi neng, baik didunia maupun diakhirat
N : Amin, peyan orang paling baik yang pernah aku kenal selama hidupku.Aku yakin Allah pasti berikan apapun yang terbaik untuk kita didunia ataupun diakhirat kelak. Peyan akan selalu ada dihatiku mas, terima kasih
M : Sama-sama... Have A Nice Dream ya....
N : OKe, Nice Dream too...
Sejenak menarik nafas panjang, tanpa sadar dia tersenyum sambil merebahkan diri diatas tempat tidur. Alunan ayat-ayat suci Al-Quran masih terdengar keras. Namun perlahan mata si pemuda itu mulai terpejam dengan menghilangnya kegundahan dihati. Dan masih sempat tersenyum sebelum akhirnya dia benar-benar dia terlelap.
----(joe - cerpen - 18082010)---
0 komentar:
Post a Comment